Warga Dusun Widoro Wetan, Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi laki-laki di Sungai Widoro, Sabtu siang (24/3/2018). Bayi tersebut diduga sengaja dibuang ke sungai saat baru dilahirkan karena di pusarnya ditemukan darah.
Petugas dari Polres Kabupaten Gunungkidul yang mendapat informasi dari masyarakat langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pascapenemuan mayat bayi. Jenazah bayi kemudian dibawa ke puskesmas setempat untuk diperiksa. Polisi juga memburu pelaku pembuangan mayat bayi di Sungai Widoro.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh para pencari ikan yang berada di sekitar Sungai Widoro. Awalnya, para pencari ikan menemukan benda mencurigakan yang diduga sebuah boneka. Namun, saat mereka mendekat ke lokasinya, ternyata ada mayat bayi lak-laki.
“Saya tadi melihat kain di dekat bayi yang awalnya saya pikir boneka itu. Ternyata setelah saya dekatin dan kainnya saya singkirin, itu mayat bayi laki-laki. Saya langsung lapor ke warga dan mereka yang melapor ke polisi,” kata pencari ikan, Samsudin.
Sementara itu, hasil penyidikan yang dilakukan petugas Polres Kabupaten Gunungkidul dan pemeriksaan dokter di puskesmas, diduga jenazah bayi baru dibuang sekitar tiga jam, pascapertama kali ditemukan oleh warga di Sungai Widoro. Di tubuh sang bayi tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan serta belum mengeluarkan bau busuk. Hal tersebut diperkuat dengan darah di pusar bayi. Petugas juga menemukan sejumlah barang bukti lain dari hasil olah TKP tersebut
“Darah masih keluar dari pusar bayi itu dan kondisi jenazahnya masih lemas dan belum berbau. Jadi dokter puskesmas tadi memperkirakan bayinya baru sekitar dua atau tiga jam dibuang ke sungai. Kalau bayi itu sudah lama dibuang, jenazahnya pasti kaku dan mengeluarkan basu busuk,” kata Bhabinkamtibmas Desa Bunder Bripka Giman.
Untuk kepentingan penyidikan, bayi malang tersebut kini dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Polres Kabupaten Gunungkidul masih menangani kasus pembuangan bayi dan mencari pelakunya.
Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh para pencari ikan yang berada di sekitar Sungai Widoro. Awalnya, para pencari ikan menemukan benda mencurigakan yang diduga sebuah boneka. Namun, saat mereka mendekat ke lokasinya, ternyata ada mayat bayi lak-laki.
“Saya tadi melihat kain di dekat bayi yang awalnya saya pikir boneka itu. Ternyata setelah saya dekatin dan kainnya saya singkirin, itu mayat bayi laki-laki. Saya langsung lapor ke warga dan mereka yang melapor ke polisi,” kata pencari ikan, Samsudin.
Sementara itu, hasil penyidikan yang dilakukan petugas Polres Kabupaten Gunungkidul dan pemeriksaan dokter di puskesmas, diduga jenazah bayi baru dibuang sekitar tiga jam, pascapertama kali ditemukan oleh warga di Sungai Widoro. Di tubuh sang bayi tidak ditemukan ada tanda-tanda penganiayaan serta belum mengeluarkan bau busuk. Hal tersebut diperkuat dengan darah di pusar bayi. Petugas juga menemukan sejumlah barang bukti lain dari hasil olah TKP tersebut
“Darah masih keluar dari pusar bayi itu dan kondisi jenazahnya masih lemas dan belum berbau. Jadi dokter puskesmas tadi memperkirakan bayinya baru sekitar dua atau tiga jam dibuang ke sungai. Kalau bayi itu sudah lama dibuang, jenazahnya pasti kaku dan mengeluarkan basu busuk,” kata Bhabinkamtibmas Desa Bunder Bripka Giman.
Untuk kepentingan penyidikan, bayi malang tersebut kini dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Polres Kabupaten Gunungkidul masih menangani kasus pembuangan bayi dan mencari pelakunya.
